16 Tahun Mengabdi sebagai Guru Honor di Simeulue, Berakhir dengan Non-aktif
PORTALNUSA.com | SIMEULUE – Seorang Bu Guru honorer bernama Wan Kasna yang sudah berbakti 16 tahun di SD Negeri Satap Laut Tawar, Kecamatan Simeulue Barat, Desa Amabaan, Kabupaten Simeulue dilaporkan dinon-aktifkan oleh kepala sekolahnya dengan alasan sang guru tersebut sedang bertugas di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Amabaan.
Kabar penonaktifan Bu Guru Wan Kasna disampaikan kepada Portalnusa.com oleh oleh salah seorang aktivis mahasiswa Simeulue, Alwan Samri.
Menurut Alwan, gutu honorer tersebut mulai berbakti terhitung 2006 sampai akhirnya di nonaktifkan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun 2022 tanpa adanya surat non-aktif.
Ketika dibukanya pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu tahun 2025, Bu Guru Wan Kasna hanya bisa pasrah karena tidak bisa mendaftarkan diri, padahal ini momentum sangat berharga untuk memperjuangkan haknya.
“Apa yang dilakukan oleh Kepala SD Negeri Satap Laut Tawar sangat merugikan hak-hak honorer yang seharusnya dibantu. Alasan bahwa guru tersebut sedang bertugas di Badan Permusyawaratan Desa tidak ada aturan yang membenarkan nonaktif,” kata Alwan.
Alwan juga mengungkapkan, Kepala SD Negeri Satap Laut Tawar baru berugas di sekolah tersebut, sedangkan Wan Kasna sudah 16 tahun mengabdi.
Sehubungan kasus itu, Alwan meminta Kadisdik Simeulue untuk mengambil langkah tegas terhadap Kepala SD Negeri Satap Laut Tawar, dengan tuntutan sebagai berikut:
1. Menuntut keputusan penonaktifan guru honorer tersebut dibatalkan;
2. Menuntut agar Dapodik guru honorer tersebut diaktifkan kembali;
3. Menuntut agar Kepala Sekolah memberikan penjelasan sejelas-jelasnya tentang alasan penonaktifan guru honorer yang bersangkutan;
4. Menuntut agar Kepala Sekolah mengakui hak dan kewajiban guru honorer yang telah berbakti selama 16 tahun;
5. Menuntut agar Kadisdik Simeulue mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang melakukan kesalahan dalam penonaktifan guru honorer tersebut yang dianggap tanpa alasan dan data yang kuat.
Upaya konfirmasi oleh media ini kepada Kepala SD Negeri Satap Laut Tawar, Kecamatan Simeulue Barat, Desa Amabaan, Kabupaten Simeulue terus dilakukan namun hingga berita ini tayang belum berhasil.
Alwan Samri juga mengaku sudah menghubungi kepala sekolah melalui aplikasi perpesanan WhatsApp tetapi juga belum direspons.[]