BLT Dana Desa Aceh Jaya: Dugaan Salah Sasaran, Minim Transparansi, dan Rawan Penyimpangan
PORTALNUSA.com | ACEH JAYA – Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Kabupaten Aceh Jaya dinilai semakin jauh dari tujuan awalnya.
Informasi yang dihimpun media, Kamis 25 September 2025 mengungkapkan adanya praktik penyaluran yang tidak transparan, bahkan diduga salah sasaran karena sejumlah penerima bukan dari kalangan miskin.
Warga mengeluhkan minimnya keterbukaan informasi dari aparatur gampong dalam mendata maupun mengumumkan penerima BLT.
“Nama-nama penerima jarang dipublikasikan secara terbuka, sementara ada warga miskin yang jelas-jelas tidak masuk daftar,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Portalnusa.com.
Padahal, aturan jelas menegaskan bahwa BLT Dana Desa wajib menyasar keluarga miskin terdampak langsung krisis ekonomi.
Permendes Nomor 2 Tahun 2024 Pasal 6 Ayat (1) mengatur alokasi tersebut, ditambah penguatan dari PMK 108/2024 dan UU APBN 2025. Namun, di lapangan aturan ini diduga kerap diabaikan.
Praktik yang tertutup membuka ruang bagi penyalahgunaan kewenangan, mulai dari permainan data penerima hingga potensi bancakan Dana Desa oleh pihak tertentu.
Tanpa pengawasan ketat, bantuan sosial yang seharusnya menjadi penyelamat warga miskin justru berisiko berubah menjadi sumber ketidakadilan baru.
Masyarakat mendesak agar Inspektorat dan dinas terkait tidak sekadar duduk diam, melainkan segera melakukan audit terbuka.
Transparansi data penerima, musyawarah desa yang melibatkan warga, serta laporan realisasi Dana Desa harus diumumkan secara publik agar kepercayaan masyarakat tidak terus terkikis.
Jika kondisi ini dibiarkan, program BLT Dana Desa 2025 di Aceh Jaya dikhawatirkan hanya akan menjadi formalitas belaka—mengucurkan uang negara tanpa kepastian tepat sasaran.
“Akibatnya, yang miskin tetap miskin, sementara bantuan justru dinikmati oleh pihak yang tidak berhak,” ujar seorang sumber dengan nada pesimis.[]
