Jika Bencana Separah Ini tidak Berstatus Bencana Nasional, Bagaimana Lagi?

Eva Hazmaini

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Ketua Yayasan Aceh Bergerak, Eva Hazmaini mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan bencana banjir dan longsor di Aceh berstatus bencana nasional.

Desakan ini muncul setelah hampir enam hari bencana alam ini terjadi, kondisi korban bencana semakin memprihatinkan. Selain masih banyak yang terkurung dengan berbagai konsekwensinya, stok pangan juga semakin langka.

“Banyak korban baik materil maupun korban jiwa belum mendapatkan perhatian serius. Banyak juga yang belum berhasil dievakuasi. Ini sudah hampir seminggu, banyak dari korban tak lagi memiliki makanan dan kebutuhan lainnya. Kedinginan dan kesakitan tidak tahu harus kemana,” ujar Eva di Banda Aceh, Senin, 1 Desember 2025.

Pusat, katanya, harus banyak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Jika tidak segera ditetapkan sebagai status darurat nasional hal ini akan memantik rasa emosional di kalangan masyarakat sehingga akan kembali terjadi demonstrasi besar-besaran.

“Pemerintah pusat jangan selalu mengecewakan Aceh. Jangan memantik emosi masyarakat di tengah lonjakan ujian ini,” kata Eva.

Menurutnya, kondisi lapangan menunjukkan bahwa pemerintah daerah sudah kewalahan menghadapi skala kerusakan. Kapasitas anggaran dan tenaga yang terbatas membuat penanganan darurat tidak bisa dilakukan secara optimal.

“Kalau hanya bergantung kepada pemerintah daerah, tidak mungkin bisa meng-cover semuanya, mereka pasti memiliki keterbatasan biaya dan tenaga,” tegasnya.

Eva menjelaskan bahwa “Aceh Bergerak” bersama berbagai lembaga dan komunitas telah membuka posko sekaligus menggalang donasi untuk membantu korban bencana.

Namun ia menilai dukungan masyarakat sipil tidak akan cukup tanpa intervensi pemerintah pusat.

“Kami juga bergerak untuk membantu melalui apa yang kami bisa, open donasi bersama teman-teman lembaga dan komunitas, tapi kami juga butuh dukungan kuat dari pemerintah pusat,” ujar Eva.

Ia mempertanyakan lambatnya penetapan status darurat nasional, padahal dampak bencana sudah meluas dan memutus akses ekonomi berbagai daerah.

“Kalau bencana separah ini belum menjadi perhatian nasional, maka bencana yang seperti apa lagi yang harus menjadi indikatornya?” tandas Eva.

Eva menyebut, bencana banjir dan longsor kali ini telah menghambat seluruh sektor di Aceh dan Sumatera seperti ekonomi kreatif, birokrasi, transportasi, hingga wisata.

Bahkan, daerah yang tidak terdampak langsung seperti Banda Aceh ikut merasakan efeknya karena stok makanan mulai menipis dan distribusi terhenti.

Karena itu, ia meminta Presiden Prabowo untuk segera mengambil langkah tegas dan mengerahkan bantuan lebih besar.

“Maka itu kami meminta kepada Pak Prabowo untuk dengan cepat memberikan bantuan dalam bentuk apapun dengan lebih serius,” ujarnya.

Eva berharap, urgensi pengambilan keputusan cepat dari pemerintah pusat segera dilakukan.

“Jangan biarkan masyarakat menanggung sendiri akibat dari kerusakan alam yang terjadi,” tutupnya. []

Berikan Pendapat

Copyright © 2025. Portalnusa.com – All rights reserved