Manfaatkan Gajah Bersihkan Kayu dan Puing-puing Pascabanjir di Pijay, FPECI Prihatin
PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Forum Peusangan Elephant Conservation Initiative (FPECI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas informasi dari sejumlah media serta laporan warga mengenai penggunaan gajah jinak asal Saree untuk membersihkan kayu dan puing-puing pascabanjir di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay).
Koordinator FPECI, Sri Wahyuni, menyebut bahwa aktivitas tersebut sangat menyayat hati, mengingat gajah bukanlah hewan untuk pekerjaan berat semacam itu.
“Gajah bukan alat berat. Membersihkan puing, kayu besar, dan material bekas banjir adalah pekerjaan yang secara moral dan teknis semestinya melibatkan ekskavator, loader, atau peralatan mekanis lainnya. Saya sangat sedih melihat gajah dipekerjakan untuk beban seperti itu,” ujar Sri Wahyuni.
FPECI menilai bahwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) seharusnya lebih proaktif untuk memastikan kesejahteraan satwa, termasuk dengan menghadirkan dukungan logistik berupa peralatan berat yang sesuai, bukan justru membiarkan gajah dimanfaatkan untuk pekerjaan berisiko.
“Atas nama Forum Peusangan Elephant Conservation Initiative, kami menolak keras penggunaan gajah untuk membersihkan puing-puing bencana banjir. Gajah adalah satwa dilindungi dan memiliki batas fisik serta psikologis. Tidak etis dan tidak layak menempatkan mereka pada kondisi seperti ini,” tegasnya.
FPECI mendesak pihak terkait agar segera menghentikan praktik tersebut serta memastikan seluruh proses penanganan dampak bencana dilakukan dengan standar yang mengutamakan keselamatan manusia dan satwa.[]




