PORTALNUSA.com | BLANGPIDIE – Personel Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Abdya membongkar semua atribut partai politik yang dipasang di area publik, Kamis, 9 Maret 2023.
Sikap tegas Satpol PP dan WH Abdya tersebut diacungi jempol oleh sejumlah kalangan di Blangpidie.
“Ganas, tetapi sesuai aturan. I like,” kata seorang anak muda di ibu kota Kabupaten Abdya tersebut.
Apresiasi terhadap tindakan tegas itu dinilai cukup beralasan. Karena akhir-akhir ini semakin menyemak atribut parpol di tempat-tempat yang seharusnya tidak diganggu dengan misi pencitraan seperti itu.
“Kalau mau ‘perang’ pencitraan silakan di lokasi yang sudah disediakan, jangan ganggu pemandangan dengan berbagai slogan parpol,” lanjut seorang ibu rumah tangga.
Penertiban atribut partai dilakukan di antaranya di Tugu Ceurana Blangpidie, padahal lokasi itu merupakan tempat terlarang bagi partai politik maupun lembaga lainnya memasang atribut seperti bendera partai, spanduk, umbul-umbul, alat kampanye, dan lainnya.
Kasatpol PP dan WH Abdya melalui Kabid Trantib dan Linmas, Reza Kamarullah, SH menyebutkan penertiban atribut partai yang dilakukan pihaknya merupakan tugas untuk tetap terjaganya ketertiban dan keindahan.
“Penertiban atribut partai yang dipasang di tempat yang tidak dibenarkan, seperti fasilitas umum termasuk taman kota, adalah tugas kami, dan kegiatan ini rutin kami laksanakan,” kata Reza Kamarullah.
Reza berharap kepada seluruh pengurus partai politik di Abdya agar mematuhi tata tertib pemasangan atribut partai.
Diakuinya, jelang Pemilu 2024 atribut partai akan menyesaki setiap sudut kota, namun ia meminta agar mematuhi aturan agar hak-hak publik mendapatkan suasana nyaman tidak diganggu oleh berbagai macam atribut.
“Ini untuk pembelajaran ke depan, ada lokasi yang boleh (pasang atribut), ada yang tidak boleh, selama tidak mengganggu fasilitas umum kami tidak permasalahkan,” lanjut Reza.
Sejumlah bendera partai yang diamankan tim Satpol PP dan WH Abdya disimpan di Markas Satpol PP dan WH setempat.
Menurut Reza, sebelum ditertibkan sudah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pengurus partai. “Jadi tidak dadakan,” demikian Reza Kamarullah.[]
