Angka Stunting di Sabang Turun dari 14 Menjadi 11,1 Persen

Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi pada acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Sabang Tahun 2023 di Aula Bappeda Sabang, Rabu, 10 Mei 2023. (Foto Humas Pemko Sabang)

PORTALNUSA.com | SABANG   – Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan sinergitas guna menurunkan angka stunting.

“Mari kita tingkatkan sinergi dan kolaborasi. Tentu dengan bergerak bersama-sama insya Allah angka stunting di Kota Sabang bisa terus menurun,” kata Reza Fahlevi ketika membuka Rembuk Stunting Tingkat Kota Sabang Tahun 2023 di Aula Bappeda Sabang, Rabu, 10 Mei 2023.

Reza menyebutkan, berdasarkan aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), pada Februari 2023 angka stunting di Kota Sabang turun menjadi 11.1 persen dari 14 persen pada bulan Januari 2023.

“Kita semua sudah berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah seperti meningkatkan pemahaman ibu-ibu terkait pemberian asupan gizi yang cukup kepada bayinya, bahkan mulai dari ibu hamil, itu juga penting. Kita harapkan angka itu bisa terus menurun,” ujarnya.

Reza menjelaskan, sejauh ini Pemko Sabang telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah stunting, seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD), memberikan imunisasi, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (Anetenatal Care), serta program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang, dr. Suharto. Menurutnya, melalui gerak terintergrasi ini pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi bersama terkait langkah-langkah untuk menurunkan angka stunting di Sabang.

“Salah satunya kita telah melakukan sosialisasi, kemudian kita memberi makanan berprotein tinggi, makanya kita tidak memberi makanan dengan kemasan kaleng. Kita wajibkan makanan segar, contohnya empat pilar seperti karbohidrat, protein hewani, nabati, dan vitamin,” kata Edi.

Dia menambahkan, bersama sinergitas lintas Forkopimda, Dinas Kesehatan Sabang komit untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Pulau Weh.

“Sekarang Forkopimda sudah ikut andil dalam program BAAS. Mereka sudah memantau juga tentang pemberian makanan tambahan di desa, jadi kita terbantu sekali dengan keberadaan mereka,” tutupnya.(adv)