PORTALNUSA.com | MEULABOH – Hingga Rabu malam, 20 Maret 2024, puluhan pengungsi Rohingya dilaporkan masih terkatung-katung di perairan Aceh Barat yang berjarak sekitar 12 mil dari daratan. Panglima Laot Lhok Meulaboh, Amiruddin mengatakan, banyak mayat terlihat mengapung di sekitar kapal pengungsi dengan posisi terbalik.
Menurut Panglima Laot Lhok Meulaboh, Amiruddin, pihaknya sudah mengirimkan satu boat nelayan untuk memantau kondisi pengungsi Rohingya yang masih berada di tengah laut.
“Pengungsi Rohingya masih di sana, dan banyak mayat terlihat mengapung dan sebagian ada yang terikat,” ungkap Amiruddin kepada Portalnusa.com, Rabu malam.
Terkait: Kapal Bermuatan Rohingya Terbalik di Laut Aceh Barat, Beberapa Orang Dilaporkan Meninggal
Dijelaskannya, nelayan tidak berani mendekat ke lokasi tersebut karena takut pengungsi berebut naik ke boat nelayan dan dikhawatirkan bisa tenggelam karena kapasitas tidak mencukupi.
“Kami kekurangan kapal untuk mengangkut pengungsi Rohingya tersebut dan meminta pemerintah dan pihak terkait untuk segera membantu karena ini terkait kemanusian,” jelasnya.
Komandan Tim Basarnas Aceh Barat, Suhelmi, menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Basarnas Aceh untuk mengevakuasi pengungsi Rohingya yang masih terkatung-katung di laut.
Tim Basarnas Aceh dilaporkan sudah dalam perjalanan untuk mengevakuasi pengungsi Rohingya yang berada di lepas pantai Bubon dengan mengirimkan KN Kresna dan diperkirakan tiba Rabu tengah malam.
Dibawa ke Banda Aceh
Dari puluhan pengungsi Rohingya tersebut, enam di antaranya sudah dievakuasi ke daratan Aceh Barat dan diamankan di Kantor Camat Samatiga.
Keenam warga tersebut sebelumnya ditemukan nelayan di tengah laut perairan Aceh Barat berjarak 12 mil dari daratan.
“Kemungkinan besar ke-6 pengungsi Rohingya ini akan kita kirimkan ke Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut,” kata Camat Samatiga, M Asmiruddin Alnur, Rabu, 20 Maret 2024.
Menurutnya, pemindahan ke-6 pengungsi etnis Rohingya ke Banda Aceh bertujuan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Tentunya akan dikoordinasikan terlebih dahulu oleh pihak kabupaten dengan Pemerintah Aceh. Kalau memang sudah ada persetujuan pihak provinsi akan segera dikirim,” kata Asmiruddin.
Adapun ke-6 pengungsi Rohingya tersebut masing-masing dua orang pria dan empat wanita muda, yaitu Afsahabibi (16), Zaned Salim (34), Najuma (14), Raseka (14), Rusafi (15), dan Selian (20). []