BPK Wilayah I Aceh Apresiasi Megahnya Gedung Museum Harun Keuchik Leumiek
PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Pihak Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh memberikan apresiasi tinggi atas kemajuan pembangunan Gedung Museum Harun Keuchik Leumiek (HKL) di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh.
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Kepala BPK Wilayah I Aceh , Piet Rusdi, S.Sos yang berkunjung bersama tim ke lokasi pembangunan Museum HKL, Kamis, 6 November 2025. Dalam penilaian BPK Wilayah I Aceh, Gedung tersebut megah, representatif, dan sarat dengan nilai seni budaya Islam yang penting bagi masyarakat Aceh maupun Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tgk. H. Muhammad Kamaruzzaman, SE beserta keluarga. Kehadiran Museum Seni Islam yang pertama di Aceh juga dengan koleksi yang sangat lengkap ini menjadi dorongan semangat bagi kami sendiri. Koleksi peninggalan almarhum Haji Harun Keuchik Leumiek adalah khazanah yang sangat berharga bagi bangsa,” ujar Piet Rusdi.
Piet Rusdi menambahkan, lokasi museum sangat strategis, di samping berada dalam Kompleks Masjid Keuchiek Leumiek juga di pinggir Sungai Krueng Aceh yang juga situs bersejarah penting bagi Aceh. Ia menilai keberadaan museum di sana sangat tepat untuk pengembangan kebudayaan dan wisata sejarah Aceh.
“Hamparan taman museum di tepi sungai ini nantinya akan menjadi tempat untuk pameran dan berbagai event budaya nasional. Saat ini BPK sedang mensosialisasikan pemanfaatan Daerah Aliran Sungai (DAS) guna mendukung kemajuan budaya dan pariwisata Aceh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala BPK Wilayah I Aceh menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan perkembangan pembangunan Museum HKL kepada Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kebudayaan RI di Jakarta. Pemerintah siap berkolaborasi dalam registrasi koleksi serta pengembangan teknologi museum ke depannya.
Sementara itu, pendiri sekaligus pemilik Museum HKL yang juga Ketua Pembina Yayasan Harun Keuchiek Leumiek, Tgk. H. Muhammad Kamaruzzaman yang akrab disapa Tgk. H. Memed, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kepala BPK Wilayah I Aceh beserta tim.
“Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari BPK Wilayah I Aceh agar Museum HKL dapat berkembang secara berkelanjutan. Insya Allah, museum ini diperlirakan akan mulai operasional pada 2026,” kata H. Memed.
Dijelaskannya, Museum HKL sepenuhnya dibangun dengan anggaran pribadi sebagai bentuk persembahan untuk masyarakat.
Museum HKL bukan sekadar tempat penyimpanan benda kuno, tetapi juga pusat pengembangan budaya masa lalu dalam konteks kekinian.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Aceh agar pembangunan berjalan lancar,” pungkas H. Memed didampingi anak-anaknya, Muhammad Zawir Ghivari dan Muhammad Kasfil Azhim sebagai Pengurus Museum HKL nantinya.[]



