Sensasi Sate Apaleh di Tengah Geliat Kuliner Aceh

Sate Apaleh di Geurugok, Bireuen. (Foto Imran/Portalnusa.com)

Laporan Imran | Portalnusa.com

SETELAH lebih dua tahun pasca-pandemi Covid-19, berbagai kegiatan usaha ekonomi kembali tumbuh dan berkembang. Salah satunya usaha kuliner.

Sate Apaleh merupakan salah satu merek dagang untuk usaha kuliner di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, kawasan Geurugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Memasuki kawsan ini Anda jangan kaget ketika melihat semua plang nama tempat usaha jualan sate adalah ‘Sate Apaleh’. Anda tinggal pilih ke tempat mana akan singgah dan menikmati sensasi Sate Apaleh.

Sate Apaleh Geurugok menjadi favorit saya dan keluarga sebagai pencinta kuliner, tak terkecuali ketika dalam perjalanan kembali dari Lhokseumawe ke Banda Aceh pada hari ke-7 Idul Fitri, 28 April 2023.

Dari informasi pekerja Apaleh, untuk satu tempat sajian sate di hari-hari normal bisa menghabiskan sebanyak 100 kg daging sapi, sedangkan ketika sedang ramai seperti Idul Fitri mencapai 120 kg daging untuk satu tempat.

“Ukuran 1 kg daging bisa 70 tusuk sate,” ujar pekerja tersebut.

Bila makan di tempat untuk satu porsi 10 tusuk sate, kuah dan nasi dibandrol  Rp 46.000.

Sate Apaleh dibangun oleh seorang laki-laki bernama M Saleh, warga setempat.

Apaleh itu sendiri adalah nama panggilan M. Saleh yang akhirnya menjelma menjadi merek dagang yang begitu populer untuk sektor kuliner di Aceh.[]