Wagub Aceh dan Kemenko Kumham Imipas Matangkan Rencana Operasional Pelayaran Krueng Geukueh-Penang

Wagub Aceh, Fadhlullah memaparkan berbagai persiapan terkait rencana operasional pelayanan langsung Krueng Geukueh-Penang pada Rakor dengan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) di Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 11 September 2025. (Foto Humas Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Wagub Aceh, H. Fadhlullah, SE, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) di Kantor Gubernur Aceh, Kamis, 11 September 2025.

Pada rakor tersebut Deputi hadir Bidang Koordinasi Hukum, Dr. Nofli, Bc.I.P., S.Sos.,S.H.,M.Si; Asisten Deputi Pemanfaatan, Pemberdayaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (P3KI); Asisten Deputi Kerjasama Keimigrasian; Asisten I Sekda Aceh; Staf Khusus Gubernur Aceh; Tim Revisi UUPA, dan jajaran SKPA terkait.

Baca: Songsong Kerja Sama dengan Penang, Mualem Tinjau Pelabuhan Krueng Geukueh

Rakor secara khusus membahas rencana operasional pelayaran langsung Krueng Geukueh-Penang yang direncanakan akan resmi beroperasi pada akhir Oktober 2025.

Dalam arahannya, Wagub Fadhlullah menyampaikan bahwa sebelumnya pernah ada rute pelayaran dari Kuala Lumpur ke Aceh, namun tidak berjalan optimal. Karena itu, ia berharap rute pelayaran langsung dari Krueng Geukueh-Penang ini dapat beroperasi secara maksimal dan berkelanjutan.

Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Koordinasi Hukum, Dr. Nofli, menyampaikan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap rencana operasional pelayaran internasional ini.

Ia menyebutkan bahwa Aceh juga termasuk salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif.

Selain itu, Asisten Deputi Kerja Sama dan Keimigrasian, Herdaus, S.H., M.H., menambahkan bahwa pihak Kedutaan RI di Penang telah dikonfirmasi mengenai rencana ini.

Ia menyebutkan, dalam waktu dekat akan dilakukan peninjauan kesiapan pelabuhan, baik di Krueng Geukueh maupun di Penang, untuk memastikan kelancaran operasional pelayaran.

“Dalam waktu dekat ini, pelabuhan di Lhokseumawe akan ditinjau langsung untuk melihat sejauh mana kesiapannya, demikian pula pelabuhan di Penang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal,ST., MT., menyampaikan bahwa koordinasi dengan pihak CIQS (Customs, Immigration, Quarantine, and Security) juga telah dilakukan.Targetnya, pelayaran internasional Krueng Geukueh-Penang dapat dioperasikan secara resmi pada akhir Oktober 2025.

“Pelabuhan Krueng Geukueh terbuka untuk pelayaran internasional. Semoga akhir Oktober nanti kita bisa launching sesuai timeline yang ditetapkan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wagub Fadhlullah juga menyoroti persoalan keterbatasan transportasi udara, terutama bagi jamaah umrah yang belum memiliki akses penerbangan langsung dari Aceh ke Arab Saudi.

Ia turut menyampaikan keluhan terkait minimnya pendapatan daerah dari sektor investasi. Menurutnya, Aceh memiliki potensi besar, tetapi masih terkendala pada regulasi.

Selain itu, Wagub Fadhlullah juga mengusulkan pembentukan Lapas Syariat sebagai bagian dari penguatan tata kelola hukum yang berbasis kearifan lokal di Aceh.

“Kami ini pelayan rakyat, jadi semua aspirasi rakyat yang masuk harus kami proses dan tindaklanjuti,” tegas Wagub Fadhlullah. []

 

Berikan Pendapat