Kasus Pasien Tak Bisa Naik KMP BRR, Pj Wali Kota Sabang: Wajar Masyarakat Marah

Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus pasien rujukan tidak mendapat izin menumpang KMP BRR untuk menyeberang dari Pelabuhan Balohan ke Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis sore, 3 Agustus 2023. (Foto Humas Pemko Sabang)

PORTALNUSA.com | SABANG – Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengaku sudah mengikuti informasi yang menyebar di berbagai media terkait kasus pasien rujukan yang tak diizinkan naik KMP BRR dari Pelabuhan Balohan ke Banda Aceh, Kamis sore, 3 Agustus 2023.

“Saya sangat menyayangkan ada pasien yang harus menyeberang dengan boat nelayan karena tak terangkut dengan KMP BRR. Saya juga sangat memahami kalau masyarakat marah dengan kejadian ini. Seharusnya pasien mendapat prioritas utama untuk diberangkatkan,” kata Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, Sabtu 5 Agustus 2023.

Berita terkait: Kasus Pasien Tak Bisa Naik KMP BRR, Pj Wali Kota Sabang: Wajar Masyarakat Marah

Menurut Pj Wali Kota Sabang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT ASDP dan meminta penjelasan mengenai kabar yang beredar di masyarakat.

“Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Kita juga memahami pihak otoritas pelabuhan/kapal punya prosedur sesuai ketentuan yang berlaku, bagaimana SOP kapal kembali ke pelabuhan. Karena menurut informasi dari pihak pelabuhan dan video singkat yang beredar, pada saat itu kapal memang sudah berlayar,” kata Reza.

Namun, Reza Fahlevi meminta agar pihak ASDP mengambil tindakan tegas terhadap petugasnya, jika ditemukan adanya kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh oknum dimaksud.

Sedangkan kepada masyarakat Kota Sabang diimbau oleh Reza agar dapat melihat masalah ini secara utuh, bisa jadi terdapat miskomunikasi.

“Kita tunggu penjelasan dari pihak ASDP bagaimana duduk persoalannya dan apa tindakan yang akan diambil,” ujarnya.

Menurutnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah puluhan tahun bersama masyarakat Kota Sabang berlayar menyeberangi rute Balohan-Ulee Lheue.

Selama ini pula orang sakit, ambulance, dan sembako selalu menjadi prioritas dalam penyeberangan.

“Kita harus berpikir ini secara lebih jernih, karena kita tahu sudah puluhan tahun ASDP melayani masyarakat Sabang dan selama ini selalu mengangkut penumpang terutama hal yang diprioritaskan,” ujar Reza Fahlevi.

“Terkait kejadian kemarin, kalau memang ada kesalahan dari petugas, tentu kita mengharapkan ASDP mengambil tindakan tegas,” pungkas Pj Wali Kota Sabang. []