Ini Penjelasan Pj Gubernur Aceh Mengenai Pemberian Remisi untuk Warga Binaan

Pj Gubernur Aceh, Bustami menyalami warga binaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh pada acara Pemberian Remisi Umum dan Pengurangan Masa Pidana Umum Peringatan HUT ke-79 RI Tahun 2024, Sabtu, 17 Agustus 2024.(Foto Humas Pemerintah Aceh)

PORTALNUSA.com | BANDA ACEH – Pemberian remisi dan pengurangan masa pidana kepada narapidana dan anak binaan adalah bentuk penghargaan atas kontribusi dan disiplin dan pembenahan diri warga binaan.

Begitu dikatakan Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah saat membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI pada acara Pemberian Remisi Umum dan Pengurangan Masa Pidana Umum Peringatan HUT ke-79 RI Tahun 2024 di Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Sabtu, 17 Agustus 2024.



“Pemberian remisi dan pengurangan masa pidana bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga bertujuan untuk memotivasi agar warga binaan berperilaku baik dan mematuhi aturan. Program pembinaan diharapkan dapat mempersiapkan warga binaan untuk berintegrasi kembali ke masyarakat dengan baik,” ujar Gubernur.

Pada peringatan HUT ke-79 RI tahun ini, Pemerintah memberikan remisi umum dan pengurangan masa pidana umum kepada sebanyak 176.984 orang yang terdiri 175.728 orang narapidana berupa remisi umum I atau pengurangan sebagian kepada sebanyak 172.678 orang.

Berikutnya, remisi umum II kepada sebanyak 3.050 orang di mana setelah mendapatkan remisi ini dinyatakan langsung bebas. Sisanya diberikan kepada 1.256 orang anak binaan, yaitu pengurangan masa pidana I atau pengurangan sebagian kepada 1.215 orang.

Kemudian, pengurangan masa pidana II kepada 41 orang setelah mendapatkan pengurangan masa pidana ini dinyatakan langsung bebas.

“Selamat kepada seluruh warga binaan di Lapas, Rutan, dan LPKA yang menerima remisi dan pengurangan masa pidana tahun ini. Tunjukkan sikap dan perilaku yang lebih baik dalam mengikuti program pembinaan ke depan,” ujar Gubernur berpesan.

“Bagi yang mendapatkan kebebasan, selamat kembali ke masyarakat dan keluarga. Jadilah pribadi yang baik, taat hukum, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan serta kehidupan masyarakat,” imbuh Gubernur.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengapresiasi jajaran pemasyarakatan yang telah bekerja keras dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas dengan integritas, meski dalam keterbatasan. Gubernur juga berpesan akan pentingnya menjauhi praktek narkoba dan pungutan liar, serta tidak mentolerir penyimpangan semacam itu.

“Kepada warga binaan, saya mendorong untuk aktif dalam program pembinaan, mengembangkan potensi diri, dan mematuhi tata tertib sebagai bekal saat kembali ke masyarakat,” imbau Bustami.

Nusantara Baru, Indonesia Maju

Dalam sambutannya, Gubernur Aceh mengajak semua pihak untuk merayakan HUT ke-79 RI yang mengangkat tema ‘Nusantara Baru Untuk Indonesia Maju.’

Peringatan ini juga mencakup pemberian remisi umum dan pengurangan masa pidana untuk narapidana dan anak binaan.

“Tema tahun ini mencerminkan tiga momen penting, yaitu Pemindahan Ibukota, Pergantian Presiden, dan Pencapaian Indonesia Emas 2045, yang menjadikan HUT RI ke-79 sebagai titik awal penting bagi kemajuan Indonesia,” ujar Pj Gubernur Aceh.

Gubernur menjelaskan, selama ini Pemerintah terus berupaya membangun negara dengan sikap profesional, mengedepankan sifat luwes, persatuan dan gotong royong, serta kokoh dan seimbang.

Sifat luwes mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan dan kedekatan dengan masyarakat. Sedangkan persatuan dan gotong royong, menggambarkan sikap saling melengkapi dan saling mengisi untuk kemajuan bangsa, serta sifat kokoh dan seimbang menunjukkan adanya pondasi yang kuat dan keseimbangan antara segala bidang dalam kabinet untuk menjalankan visi dan misi Indonesia di masa depan.

Gubernur mengungkapkan, pembangunan ibu kota baru, Nusantara, merupakan langkah besar menuju Indonesia maju.

IKN Nusantara merupakan cerminan kebesaran bangsa, identitas nasional, dan keberlanjutan sosial, ekonomi, serta lingkungan.

“IKN juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dan memerlukan kontribusi serta kerjasama semua pihak. Hari ini adalah momen penting untuk menghormati jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kita harus selalu mengenang sejarah dan pesan Presiden Soekarno untuk tidak melupakan sejarah,” tandasnya.

Gubernur mengingatkan, kemerdekaan Indonesia adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, bukan hanya hasil perjuangan bangsa, tetapi juga anugerah spiritual yang harus disyukuri.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Wakajati Aceh Muhibuddin, Kabinda Aceh R Andi Roediprijatna Wiradikoesoema, Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya Kepala Biro Adpim Setda Aceh Akkar Arafat, serta sejumlah pejabat lainnya. []