Waspadai Bahaya Berkendara dalam Cuaca Panas

Salah satu alat transportasi yang digunakan masyarakat. Foto direkam di Jalan Banda Aceh-Medan kawasan Pidie Jaya, menjelang Idul Fitri 2023. (Foto Imran/Portalnusa.com)

Laporan: Imran/Portalnusa.com

 HAMPIR sepanjang bulan Ramadhan 2023 hingga memasuki Lebaran Idul Fitri, Aceh didera cuaca panas menyengat. Mengutip data the weater.com, rata-rata cuaca di Aceh akhir-akhir ini berkisar 30-25°C, terasa seperti sampai 38°C.



Dalam kondisi cuaca yang sangat ‘menyiksa’ seperti itu, berdampak pada terganggunya aktivitas di luar ruangan, padahal selama Ramadhan hingga Idul Fitri tingkat mobilitas masyarakat (khususnya umat Islam) di luar rumah sangat tinggi.

Salah satu aktivitas masyarakat di pengujung Ramadhan adalah mudik (pulang kampung) dmenggunakan berbagai moda transportasi. Pergerakan atau mobilisasi kendaraan terjadi di tengah cuaca panas.

Dikutip dari berbagai sumber, hawa panas dari matahari secara langsung bisa mengganggu tubuh manusia, seperti hilangnya konsentrasi juga bawaan mengantuk saat berkendaraan. Jika sudah sulit fokus dan hilang konsentrasi, sangat berisiko terjadinya kecelakaan fatal.

Selain itu, jika hawa panas berlebih yang diterima tubuh di siang hari dapat membuat pengendara mengalami dehidrasi. Apabila sudah dehidrasi, hal ini juga berpengaruh pada tingkat konsentrasi berkendara yang memicu timbulnya risiko kecelakaan lalu lintas.

Bagi pengendara motor yang sudah berusia lanjut disarankan untuk berhenti sejenak ketika berkendara di kondisi cuaca panas. Gunakan waktu istirahat untuk mendinginkan badan dan minum air mineral, sehingga tubuh kembali segar. Ingat, kebahagiaan terbesar adalah saat bisa berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di hari yang fitrah. Maka, tetaplah waspada dalam berkendara.[]